My Wish

21:07:00

Manusia hanya bisa berencana. Tetapi Allah lah yang akan menentukan mana yang terbaik. Allah tahu mana yang memang benar-benar kita butuhkan, bukan sekadar keinginan hati belaka.

London, kota di salah satu negeri impian saya, Inggris :'')


Barangkali ini yang ada di dalam pikiran saya ketika kemarin malam menonton salah satu acara talkshow di tv ketika Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif datang sebagai bintang tamu. Ya, beliau adalah Ibu Mari Elka Pangestu. Sebelum menjabat sebagai Menparekraf, beliau terlebih dahulu memiliki pengalaman kerjasebagai Menteri Perdagangan. Malam itu, acara talkshow membahas bagaimana keterlibatan seorang wanita membawa suatu hal berbeda di dalam dunia perpolitikan. Ketika berbicara mengenai pengembangan pasar rakyat, Ibu Mari bercerita bahwa ia yang saat itu menjabat sebagai Menteri Perdagangan memiliki satu sisi pemikiran bahwa yang dikembangkan tidak hanya soal 'fisik' si pasar itu. Pasar, sebagian besar pelaku perdagangannya adalah kaum wanita. Yang berbelanjanya pun sebagian besar juga wanita. Oleh karena itu, wanita sebagai kaum pengguna mayoritas dari aktivitas jual-beli di pasar tentunya harus diakomodasi kebutuhannya.

Ketika yang berdagang adalah seorang wanita, pengembangan pasar rakyat mungkin akan mempertimbangkan kebutuhan akan tempat penitipan anak. Isu seperti ini mungkin saja tidak hadir jika dilihat dari sudut pandang lelaki sebagai pelaku aktivitas di suatu pasar. Dari hal inilah saya tangkap bagaimana ibu Mari menjabarkan peran wanita yang memunculkan suatu sudut pandang baru dalam perpolitikan.

Sepertinya agak di luar topik. Remeh temeh mengenai sudut pandang wanita dalam perpolitikan anggap saja hanya sebagai pengantar tulisan utama saya malam ini. Tayangan berikutnya dalam talkshow di malam itu kemudian membahas bagaimana Ibu Mari bekerja dengan suasana menyenangkan. Sebagai Menparekraf, tentunya ia banyak bepergian ke pelosok tanah air untuk melihat-lihat kondisi yang ada di Indonesia ini yang kemudian dapat dikembangkan. Dari beliau, saya melihat sepertinya asyik sekali seperti beliau. Pekerjaannya terlihat menyenangkan. Banyak bermain dengan berjalan-jalan, tetapi memang seperti itulah pekerjaannya.

Saya memang pernah terpikir untuk melamar kerja di Kemenparekraf setelah lulus nanti. Tetapi, masih saja ada yang mengganjal. Masih ada keraguan. Haruskah saya bekerja pada bagian pemerintahan? Hmm... Idealisme bertemu realitas. Di satu sisi saya ingin bekerja di sana karena terlihat 'menyenangkan' dan seperti sesuai dengan hobi saya berjalan-jalan. Di sisi lain, kalau di lembaga pemerintah tidakkah nantinya akan terlalu mengikat? Kalau di pemerintahan, bisa saja nanti saya sekalian cari beasiswa terkait bidang pengembangan tourism. Terlihat melenceng dari jurusan kuliah saya saat ini memang. Tetapi kalau memang ini yang disukai, mau bagaimana lagi?

Korea, salah satu negara yang membuat saya tertarik untuk nyemplung ke industri pariwisata, Indonesia harus bisa lebih dari ini! Korea niat banget mengemas pariwisata yang mereka punya


Ke dua, bisa saja saya bergabung di lembaga serupa tetapi yang tidak bergerak pada bagian pemerintahan. Ke tiga, sebenarnya saya masih terpikir untuk melanjutkan studi desain, entah masih sama seperti jurusan saat ini (arsitektur interior), atau desain yang sudah lebih spesifik, seperti desain furnitur ataupun desain produk. Saya suka semua bidang ini.

Pada akhirnya, yang namanya keinginan boleh saja beragam. Carilah lagi di mana passion benar-benar berada. Berusahalah, dan Allah akan tunjukkan ke mana sebaiknya kamu melangkah. Bismillah. Saya ingin dapat mewujudkan keinginan-keinginan tersebut, aamiin. Saya ingin merasakan kuliah S2 di Eropa, merasakan tinggal dan bekerja sebentar di negeri biru itu. Sekaligus mewujudkan cita-cita, dan kembali untuk membangun Indonesia. Berat banget keliatannya doanya haha. Kabulkanlah Ya Allah. Aamiin


You Might Also Like

0 komentar

Like us on Facebook

Total Pageviews