Things I Love

20:33:00

Dalam rangka meng-checklist poin #37 dari buku 365 Ideas of Happiness dan memenuhi keisengan minggu ini, saya mau nge-share hal apapun yang disukai dan alasan-alasan di baliknya. Postingan ini mungkin gak berfaedah, but let's check them out!



1. Makanan atau Minuman dengan Rasa Green Tea/ Matcha

Saya gak tau kapan tepatnya saya mulai suka produk berbahan matcha ini, dan gak tau juga kenapa bisa suka sama makanan/ minuman yang ada unsur matcha-nya lol. Salah satu yang saya suka adalah green tea frappe-nya St*rb*cks, yang mungkin saya suka karena campuran susu dan aroma teh, dan gak terlalu manis. Entah kenapa, aroma teh itu cukup bisa membuat rileks. Apalagi kayak teh t*ngdjie. Enak banget. 

Yang ada red bean-nya tambah enak :9 (pic credit by www.entrepreneur.com)

Matcha bingsu pun super enak, lagi-lagi ada kacang merahnya dan almond (pic credit www.thejulietmike.com)

2. Makanan dengan Unsur Keju

Di tengah hits-nya makanan dengan embel-embel keju sekarang ini, saya udah lebih dulu jadi hardcore fan makanan satu ini dari SD. Gak heran, apapun yang ada unsur kejunya, biasanya saya suka. Mulai dari snack (chiki), pizza keju, roti keju, ayam berkeju (semacam dari rich*ese factory atau Ojj* Kfood), asalkan masih diolah jadi rasa asin/ gurih (bukan manis), sampai yang hanya keju lembaran atau keju parut taburan makanan atau digadoin saya pasti bersedia nampung untuk makan wkwk. Tapi, sesuatu yang berlebihan emang gak bagus ya. Kalau udah kebanyakan makan keju, rasanya agak mual. Dan di situlah saya berhenti makan (tapi kalau beberapa saat setelah begah nemu keju lagi, mungkin teteup aja dimakan hahaha). 

Whaaaa ini nih menggiurkan (photo credit www.shopback.co.id)

3. Pakaian dengan Warna Netral atau Monokrom

Saya orangnya bukan yang catch up dengan trend atau yang ngikutin fashion. Saya cenderung berpakaian yang ngutamain kenyamanan, gak ribet, tetap sopan, rapi (terkadang masih dipertanyakan wkwk), cenderung casual, bahannya gak gerah, bersihinnya mudah. Rasanya males banget punya pakaian banyak-banyak. Selain kayaknya gak bakalan juga saya bakal pakai semua,  boros, lemari bisa-bisa penuh. Suatu hari, saya baca blog LivingLoving yang ngebahas soal seni merapikan barang-barang di rumah ala Konmari (dan juga Capsule Wardrobe Challenge-nya) yang semakin mengiyakan prinsip awal saya untuk gak banyak-banyak beli pakaian, sepatu, dll. Saya belum menerapkan sepenuhnya, tapi perlahan prinsip Konmari ini sudah mulai mempengaruhi keseharian saya. Semakin ke sini, saya cenderung suka dengan pakaian berwarna netral yang mudah dipadu-padan. Gak perlu punya banyak warna pakaian. Cukup dengan palet warna kita (misal saya cenderung: hitam, putih, abu-abu, biru/ navy, hijau olive, maroon), dan sedikit permainan warna (misalnya) di hijab atau aksesoris (yang tidak lebih mahal dari pakaian dan tidak lebih memakan tempat di lemari pakaian). Hal ini rasanya membantu sekali, dan membuat saya lebih bisa nge-rem kalau lihat baju lucu di mall. Kalau gak perlu-perlu banget, dan warnanya bukan tone warna saya, langsung skip wkwk. 

Hal tersebut pun secara gak sadar lama-kelamaan jadi saya terapkan untuk hal lainnya juga. Hal ini membuat saya lebih berpikir dulu sebelum beli sesuatu (gak asal beli dan akhirnya boros), melatih decluttering skill (meski masih sedikit menerapkannya), dan kalau ada barang yang masih bisa diperbaiki saya pun memilih untuk ngebetulin dulu dibanding beli lagi, atau dimodifikasi untuk jadi sesuatu yang lebih kece. Intinya, Konmari sudah membuat saya jadi lebih bijak alias gak sesembrono dulu kalau belanja hehehe.

Contoh padu-padan pakaian, sepatu, aksesoris untuk capsule wardrobe challenge ala Konmari yang tone warnanya mirip dengan tone warna saya (photo credit www.thecapsuleproject.co)

4. Sepatu yang Nyaman (Sneakers, Running Shoes, Oxford) atau Sandal 

Dari kuliah, saya memang lebih suka pakai sneakers atau yang mudah dipakai seperti sepatu sandal. Sepatu yang ke-cewek-an kayaknya bukan saya banget. Waktu pertama kali ngantor, saya pun sempat  (sok-sokan) ala-ala wanita karier dengan mencoba pakai sepatu cewek (flatshoes) atau yang solnya agak tebal. Tapi, entah kenapa memang karena tidak biasa pakai sepatu model itu, kaki saya rasanya lebih cepat capek. Terlebih lagi, kaki saya jadi belang karena malas pakai sunblock kaki kalau pake flatshoes gak pakai kaos kaki. Pada akhirnya, saya pun ngantor dengan selalu menggunakan entah sneakers yang modelnya pantas untuk ngantor dan sepatu oxford bersol tebal. Saking jarangnya bersepatu feminin, sampai diceng-in pas pakai high-heels untuk kondangan teman kantor wkwk. Atau, saking seringnya pake yang model oxford saya juga dibilang kalo sepatunya "anak proyek" banget. Di kuliah pun begitu, dandan cantik dengan high heels itu hanya untuk hari presentasi design project kami. Sisanya? Sneakers is the best! XD 
Ngantor? Mending pake ini deh wkwk (photo credit www.nokha.co)
I love this style! (photo credit fashiongum.com)

5.  Mengambil Gambar (Take Photos) dari Hal Apapun yang Ditemui di Keseharian

Terlepas dari foto narsis diri sendiri (yang bukan saya banget), saya paling suka mengambil gambar dari apa yang saya lihat di keseharian. Entah itu pemandangan, hewan, bunga, atau yang ala-ala street photography seperti foto di bawah ini. Saya selalu suka dengan foto yang memuat aktivitas orang-orang di tempat tersebut karena foto terkesan lebih hidup.

Foto salah satu jalan di Korea (photo credit www.roadaffair.com)
Salah satu instagrammer favorit saya @ijoeel, yang banyak ngefoto 'sisi lain' wajah Jakarta (photo credit https://www.instagram.com/p/BeGFddljxSE/?taken-by=ijoeel)

6. Mengamati Sesuatu (Observing Something)


gif credit https://media.giphy.com/media/xUA7aN9ZSTvwNmta48/source.gif

Bagian ini maksudnya bukan kepo dan jadi bahan gosip loh ya wkwk. Kalo misal lagi di perjalanan, harus nunggu antrian, dll kadang rasanya mati gaya gak sih? Biasanya bisa diatasi dengan misalnya main hp, baca buku, atau yang agak gak bisa diem matanya kayak saya, biasanya saya suka mengamati apa yang ada di sekitar saya. Kadang seru aja gitu ngamatin orang yang tetiba ngelakui hal aneh di transportasi umum. Atau pernah juga sampe ngalamin yang namanya observe-ception wkwk (ngamatin orang yang lagi ngamatin orang lain hahaha). Karena hal ini juga, dulu pas SMA saya sering banget nge-gap copet di angkutan umum (lol). Untungnya semua copetnya gagal beroperasi. Ada gunanya juga ternyata keisengan ini hahaha.

7. Jalan-jalan Random


Jalan-jalan random gak harus yang banyak biaya, keliling Jakarta pun cukup (gif credit https://media.giphy.com/media/ToMjGpxInCZSzD3V82s/giphy.gif)
Mungkin bawaan jaman kuliah yang sering banget mengharuskan mahasiswanya survey ke sana-sini ngebuat saya jadi penikmat perjalanan. Kapan lagi punya pengalaman ke mall jauh-jauh cuma untuk survey toiletnya untuk kemudia dianalisis? Nelusurin Kemang Raya dengan berjalan kaki dan ngamatin kira-kira di titik mana yang potensial untuk diintervensi dengan membuat ruang publik? Keliling kampus ngegambar daun, bunga, atau hewan, dan juga ngamatin material bertekstur? Itulah satu dari sekian banyak hal-hal yang jadi makanan sehari-hari saya pas kuliah arsitektur dulu wkwk.

Jalan-jalan itu gak harus yang mahal, mengeluarkan banyak uang, beli tiket pesawat, dll. Walaupun penuh kemacetan, coba deh amatin yang ada di kota sendiri (re: Jakarta). Ternyata banyak juga yang bisa dieksplor dengan gratis, misalnya ke museum, pameran, taman, atau misalnya iseng ke RPTRA yang biasanya punya program kegiatan untuk warga sekitar. Atau sekadar iseng naik transjakarta atau commuter line dari ujung ke ujung? Sambil hunting foto atau ngesketsa bareng teman kayaknya bisa lebih seru. Yang kayak begini rasanya cukup banget untuk ngebuat saya bahagia hehehe.

8. Air Putih

Gak perlu dijelaskan lah ya. Bukannya mau sok sehat. Tapi, ini yang paling mudah ditemui kalo lagi haus. Lebih hemat pula dibanding beli minum yang rasa-rasa (eh kok kayak iklan wkwk).

Air putih~ (gif credit https://media.giphy.com/media/3otOKqP3pKpRA2dt6w/source.mov)

9. Jam Tangan (Watch)

Saya orangnya gak suka yang ribet-ribet untuk yang digunakan di keseharian. Salah satunya, keterusan sampe sekarang gak pake anting-anting lagi (lol). Untuk aksesoris pun, tergolong jarang pakai (mungkin ketika mau ke event agak formal aja saya pakai, kalo ingat). Karena fungsional (dan lebih cepat dibanding nengokin ke hp), saya lebih suka jam tangan sebagai salah satu fashion item saya (bukan fashion juga sih wkwk). Dan entah kenapa, kalo liat cowok yang pake jam tangan itu, keliatannya kok keren ya? Hahahaa *abaikan

Kayak begini nih Dujuuuun~ hahahaa (photo via Pinterest, credit of firstlook.co.kr)

10. Film-film Berbau Khayalan/ Imajinasi, Detektif 
Kalo mau bahas film fantasi, pasti gak jauh-jauh dari Harry Potter. J.K. Rowling ini salah satu penulis favorit saya. Selain itu, novel Fantastic Beast and Where to Find Them juga jadi favorit saya. Kapan lagi nemu hewan-hewan ajaib bin unik. Selain itu, ada lagi film Narnia (The Lion, The Witch, and The Wardrobe) seri pertama yang kesukaan saya. Bagaimana Lucy nemuin Narnia dari balik lemari, yang kemudian ngebawa dia ke tengah hutan bersalju. Setelah itu dia ketemu Mr. Thumnus. Film-film Studio Ghibli dan seri tv Sherlock Holmes juga masuk list favorit saya.

Newt (gif credit https://media.giphy.com/media/l2JdUa61xmAAxycOQ/giphy.gif)

Niffler (gif credit https://media.giphy.com/media/9NyM4FWtm1rws/giphy.gif)

Hogwarts (gif credit https://media.giphy.com/media/QqqeW740zm4Rq/giphy.gif)
Salah satu yang saya suka selain jalan ceritanya: setting kota London :D (photo credit buddy2blogger.blogspot.com)
One of my fav scene from Narnia movie (photo via Pinterest, credit by owner)
Totorooo~ (photo credit www.kotaku.com.au)

11. Komik Anak-anak
Hai Miiko! (photo credited fita-fathya.blogspot.com)
Bodo amat deh mau dibilang kayak bocah atau gimana (lol), tapi saya masih suka hal-hal yang berbau anak-anak. Salah satunya komik Hai, Miiko! ini. Kayaknya lamaaa banget komiknya masih di nomor 30-an aja dari dulu sampe sekarang, tapi rasanya saya gak pernah bosan untuk nunggu cerita berikutnya dari bu Ono Eriko. Selain komik ini, saya pun pembaca Webtoon (komik digital). Genre apapun biasanya saya baca, dari yang komedi, drama, misteri, slice of life, fantasy, dan lainnya.

12. Action Figure atau Mainan H*ppy Meal Minions atau dari Film Kesukaan

Banana~ (gif credit https://media.giphy.com/media/DfzVdbj45WcU0/giphy.gif)
Mungkin gak sedikit yang juga suka sama makhluk kuning yang aneh, polos, dan kadang nyebelin ini. Tapi minion ini emang ngehibur banget wkwk. Dibanding Despicable Me, saya jujur lebih suka film Minions (yang fokus ceritanya bukan ke Gru). Setiap film Despicable Me/ Minions tayang, seperti kita ketahui selama ini, restoran cepat saji M*donald's pasti bakalan ngeluarin seri mainan di paket Happy Meal mereka. Saya pun ga mau kalah ikut ngumpulin mainannya, dan sekarang udah kayak ternak minion di kamar (lol). Sebenarnya gak cuma minion aja, kalo ada action figure yang lucu-lucu biasanya saya beli XD Apalagi kalo yang fluffy-fluffy gitu. Duh, I just can't resist that! hahaha

Contoh mainan minion dari McDonald's (photo credit thetoymuseum.blogspot.com)

Yang fluffy-fluffy kayak corgi, gemaaaaash (gif credit https://media.giphy.com/media/H2ZHF0zIrCJLG/giphy.gif)

13. Plants/ Tanaman

Saya mungkin memang gak sejago Ibu, yang kalo nanam apa aja kayaknya tumbuh. Seringnya karena iseng. Misalnya, dulu pas SD lagi makan kelengkeng. Terus penasaran pohon kelengkeng itu kayak apa. Ya udah abis makan biji kelengkengnya saya buang di halaman belakang rumah. Pernah juga biji alpukat saya coba tanam dan tumbuh. Atau pohon salak, yang kemudian tidak direstui untuk terus tumbuh karena katanya di sekitar pohon salak suka ada ular (hiyahahaa). Oke sip. Mungkin karena di rumah dari dulu juga keluarga saya suka nanam sesuatu di pot ataupun di tanah, jadi hal itu nular ke sana. Dulu kalo nanam di kebun belakang rumah pohonnya selalu rusak dipatokin ayam (kzl wkwk), tapi di rumah yang sekarang aman. 

Baguuuus! Trus entah kenapa pas nanam bunga sendiri selalu berakhir mati :/ (photo credit blog.mamikos.com)
Sukulen (photo credit worldofsucculents.com)

14. Alat Perang untuk Iseng-Iseng Ngegambar

Ketika sebagian besar cewek di usia saya banyak mengoleksi alat make-up, saya malah lebih suka ngoleksi alat gambar (lol). Karena ngegambar adalah salah satu cara berekspresi dan menuangkan emosi (azek). Mau itu doodling, atau ngegambar sketsa yang lebih proper, pakai media apapun, manual ataupun digital, hayok aja.

Alat gambar~ (photo via pinterest, credit to owner)

15. Ngerakit Sesuatu (Furniture, Mainan, dsb)

Kalo beli barang yang butuh dirakit, entah kenapa saya suka ngerjainnya. Misal, abis beli drawer, rak buku, kursi, rak piring untuk di atas cucian piring, sampai mainan, ataupun papercraft, Jiwa craftmanship saya kayak lebih menonjol dibanding jiwa ngegambar wkwk. Jadi inget pas psikotes jaman SMA, waktu kelas 3 itu saya udah ngincar mau ambil jurusan arsitektur. Ada soal yang mengharuskan kita memilih beberapa aktivitas kalo kita ada dalam suatu (misalnya) kepanitiaan. Karena setau saya arsitek itu kerjanya ngedesain sesuatu, saya milih jobdesc di soal yang berkaitan dengan 'membuat' sesuatu, misalnya membuat panggung, dsb. Eh ternyata pas pengumuman hasil psikotes, tertulis kalo saya berjiwa mekanik (lol). Pada akhirnya tetap ada jurusan arsitektur yang disarankan, tapi di situ terselip yang mengarah ke teknik mesin juga hahaha. Gara-gara soal yang tadi tuh pasti. Eh tapi, entah kenapa saya pengen banget kalau suatu hari nanti bisa berprofesi sebagai creativepreneur, desainer produk yang punya brand dan studio sendiri. Dan di dalamya ada alat-alat yang lengkap kayak di bawah ini. Kalo nonton drama Personal Taste, nah kira-kira kayak Park Gae In gitu deh hahaha *halu.

Mechanic tool set (photo credit www.newhairstylesformen2014.com)

Widiiih (gif credit https://media.giphy.com/media/NRlbpoVq2wLle/giphy.gif)

Wooow (gif credit https://media.giphy.com/media/XcCi79qJoOmOY/giphy.gif)

16. Craft atau Kerajinan Tangan

Masih agak nyambung dengan yang di atas, kayaknya jiwa utak-atik saya udah tumbuh dari SD. Tapi, kalo tapestry ini, saya pertama kali tau dari teman kuliah inspirator hal-hal unyu wkwk (re: Ame) dan diajarin juga. Belum lama ini, saya juga sempat ikut workshop tapestry di Code Margonda Depok. Mungkin lain kali bisa coba eksplor sendiri. Sekarang, bahannya aja yang butuh dibeli (ini dia titik magernya hahaha).

Tapestry weaving (photo via pinterest.dk, credit to the owner)

17. Merchandise of my fav movie/ music/ artist

Setiap ada film/ seri/ lagu/ artis yang saya suka, biasanya saya juga jadi suka ngumpulin barang-barang/ merchandise yang berkaitan dengan hal tersebut. Sebut aja, Harry Potter. Waktu dulu masih tayang filmnya, begitu ada merchandise dari majalah, atau ada yang jual pernak-pernik di online shop, biasanya saya beli (walaupun ga semuanya, lihat dulu yang bagus). Nah, ada lagi yang saya suka semenjak jadi fans k-pop (but please don't judge me wkwk). Album & merchandise k-pop adalah salah satu yang saya koleksi (meskipun saya cuma punya beberapa album dari artis yang saya suka, yang saya beli kalau satu album lagunya lagi bagus-bagus dan konsepnya oke, biar gak bangkrut-bangkrut banget wkwk).

Harry Potter merchandise (photo credit accioadventure.com)
Album K-pop, yang desain package-nya selalu punya ciri khas tersendiri untuk masing-masing artis (photo credit manduboo.deviantart.com)
18. Sing Along with My Fav Music while being Stress

Last but not least. Kalo lagi stress, rasanya paling enak kalo dengerin musik favorit. Yang temponya up-beat bakalan seru karena rasanya emosi kayak tersalurkan hahahaa. Saya paling suka sing along sama lagu pop-rock, rock, k-pop yang nuansa dance-nya kental (semacam Ring Ding Dong-nya Shinee), atau yang nge-rap karena rasanya kayak lagi marah-marah yang agak bernada (lol). Berhubung suara saya gak bisa dikategorikan bagus, jadi ada syaratnya kalo mau sing along, yaitu lihat kondisi sekitar dulu hahaha. Jangan sampe pas nyanyi-nyanyi itu udah tengah malam atau lagi di kantor (di mana orang-orang lagi berkonsentrasi wkwk iyalah). Pergi ke karaoke pun rasanya juga cukup ampuh untuk melampiaskan stress.
Sing along~ (gif credit https://media.giphy.com/media/3ohzdIsXp4Mkie5KAo/source.mp4)


Ok. That's all...


You Might Also Like

0 komentar

Like us on Facebook

Total Pageviews