Day #3: Inspiring Notes from Rantau 1 Muara Book #NulisRandom2015

20:37:00

Masa-masa selulus kuliah adalah salah satu masa yang berat bagi saya. Selama kurang lebih 17 tahun menempuh pendidikan, dari satu jenjang ke jenjang lainnya arah langkah saya sebagai pelajar hampir selalu tahu ke mana arah yag dituju. Taman Kanak-Kanak ke Sekolah Dasar, lanjut ke Sekolah Menengah Pertama, kemudian Sekolah Menengah Atas. Semuanya memiliki sistem ujian bersama. Saya tidak banyak ambil pusing karena jenjang yang saya akan lalui memang sudah begini dari sananya. Dari SMA ke jenjang kuliah, mulailah saya berpikir, jurusan apa yang ingin saya ambil di jenjang perkuliahan? Ujian masuk perguruan tinggi negeri saya ikuti, hingga butuh lima kali ujian bagi saya hingga pada akhirnya saya bisa diterima di salah satu perguruan tinggi di Depok. Allah sungguh Mahabaik kepada saya. Hingga pada akhirnya saya pun selesai menempuh pendidikan di perguruan tinggi pada bulan Februari 2015 ini. Mau ke mana saya setelah ini? Pikiran bingung bercampur dengan berbagai jenis kegalauan. Mau ke mana saya melangkah? Jenis karier seperti apa yang benar-benar saya inginkan? Saya benar-benar merasa ada idealisme yang berbenturan dengan realita. Cari uang? Mencari kebahagiaan? Mencari tujuan hidup? Lantas apa? Mau menolong sesama?

Saya rasa, saya sedang memasuki suatu fase menuju dewasa. Fase ini sudah saya rasakan di semester akhir semasa kuliah, Bingung. Mau ke mana? Sampai pada akhirnya saya seperti menemukan sedikit pencerahan ketika membaca novel ke tiga Ahmad Fuadi dari trilogi Negeri 5 Menara, judulnya Rantau 1 Muara. Inilah kata-kata yang saya dapatkan dari dalam buku itu yang ada hubungannya dengan karier.

Dari majalah Writer's Quarterly yang berjudul, "Finding Your Passion at Work" ada kutipan ceramah penulis terkenal Sidney Sheldon tentang kariernya di Academy of Achievement tahun 1990.

Kata penulis ini, "find what you want to do and do it". Temukan apa yang ingin kamu lakukan dan lakukan itu. Dan yang lebih penting lagi katanya, "love what you are doing". Cintai apa yang kamu lakukan.

Sidney Sheldon berbagi resep kesuksesan bekerja adalah ketika kita jatuh cinta dengan apa yang kita kerjakan. Sampai kita asyik masyuk mengerjakannya. Sampai lupa diri dan waktu. Sampai tidak pernah melihat jam dinding. "When you love what you are doing, you do not look at the clock. It is just wonderful."

Resep dia yang lain adalah "give yourself more than expected." Memberikan sesuatu lebih dari yang diharapkan. Kalau perlu bangun jam 4 subuh untuk mulai bekerja. "No way you can not go to the top."  Aku mengangguk-angguk. Resep ini sejiwa dengan man jadda wajada dan i'malu fauqa ma amilu seperti yang aku pelajari di PM dulu.

Artikel ini ditutup dengan sebuah kutipan kata-kata Konfusius, seorang filsuf China, "Carilah pekerjaan yang kamu cintai dan kamu tidak akan pernah lagi bekerja satu hari pun sepanjang hayat."

(dikutip dari novel Rantau 1 Muara karya Ahmad Fuadi)

Kalimat yang menyatakan untuk bangun jam 4 subuh di atas mengingatkan saya tentang apa yang dikatakan Bang Fuadi dari novel pertamanya, Negeri 5 Menara. Lakukanlah apa yang orang-orang tidak lakukan. Ulangilah, dan niscaya kita dapat menggapai apa yang kita cita-citakan. Hal tersebut sudah saya coba terapkan walaupun belum konsisten, dan Allah tidak pernah ingkar untuk memberikan hasil terbaik sesuai yang hamba-Nya lakukan. Man jadda wajada. Untuk teman-teman fresh graduate yang senasib dengan saya, dan siapa pun yang membaca tulisan ini. Yang bingung memulai langkah, mencari arah, dan mencari arah tujuan, semoga segera menemukan titik terang ya :"D Kita sama-sama mendoakan. 



You Might Also Like

0 komentar

Like us on Facebook

Total Pageviews